Pages

Dec 4, 2011

Senandung Hati Putra-Putri Tanah Batak

Kami adalah Putra Putri suku Batak
empunya Gunung Pusuk Buhit

Danau Toba dan Pulau Samosir
Kami lahir dipokok beringin
besar di padang rumput dan ilalang
menyusu pada angin malam
berayun..berkejaran di pohon-pohon hutan perawan.. 

 Gunung Pusuk Buhit
Danau Toba


Kami itu putra-putri suku Batak
yang kenyang asap kemenyan dan Gumpal kapur Barus..
otot-otot kami pejal menarik lilitan rotan
dan nafas kami beruap nilam panas..
huuuuhhh lelah..tapi selama raga ini tak sendiri
semangat kami tetap menyala-nyala..
Nyali kami sangat besar untuk melompat dari dahan
menyebur kesungai-sungai berarus deras
kaki kami kuat menjangkau gunung-gunung berisi emas
kulit kami legam, kuat menahan panas..

Anak kecil berenang di danau toba
Amang..Inang..terima kasih sudah membesarkan kami
kalian ajar kami untuk pantang menyerah
Ambil kesempatan yang ada
dan tetap ingat pada Sang Pencipta
Aku ingat..aku ingat saat kalian meceritakan
sepetak sawah warisan ompungku
terletak di pertigaan jalan setapak
tepat ditepi jalan berhadapan dengan langgar kecil berdinding papan
tempat aku sering mencuci muka dari lelah menanam padi di pematang
yang bertingkat-tingkat itu..
huuuuhhhh .. aku rindu moment itu amang..inang..
saat bulir-bulir padi mulai berisi dan hijau menguning
diterpa cahaya pagi yang terbit dari balik bukit itu
kita bahagia..kita kisahkan canda mewarna suara
ohh tano hatubuanhu..

amang..saat kau membisikiku seuntai kata penyemangat
kau katakan..jadilah seorang yang luar biasa melebihi aku
kejar cita-citamu setinggi bintang-bintang dilangit
rendahkanlah hatimu serendah bintang didasar laut..
raih setiap kesempatan yang ada,,
aku tersentuh..amang..aku akan ingat kata-katamu itu..

aku merindukanmu amang..inang..
lalu aku raun mengayun talun-talun
menanti hingar suaramu yang mengalun
menghalau segenap burung yang berarak
Lagu kaleng-kaleng kosong mengalun riuh rendah
Serempakan  suaramu yang serak basah dari atas
Balai dangau bertiang bambu , beratap daun pelepah
Harambir  yang  tumbuh di pinggir-pinggir
dan kini sungguh indah untuk mengingat hal itu..
Sekarang, aku berdiri untuk menyongsong kehidupan
yang penuh misteri dan rahasia..

 

Kami..kami adalah putra putri tanah Batak
tak gentar menjejak pulau Jawa
berkerabat menuju Papua
tak ragu kami di Eropa, tak layu di Amerika
Belanda, Jerman, Inggris disitu kami ada

Kami ini putra-putri batak
malu jadi ngengat uang Rakyat
malu jadi sekumpulan jaksa rakus
kami BATAK BATAK berADAT!!

Kami itu Batak anak-beranak
Batak yang tak lekang oleh Jaman
tak gugur oleh karat
hidup ditanah sendiri
makan dengan tangan sendiri
takkan mengemis menghina diri
kami larut dalam Tradisi dan modernitas
maju dan berkarya gigih

Kami putra-putri batak, menjadi INDONESIA
tapi tak berhenti sebagai Batak
bangga jadi orang Batak
kami bangga berbahasa Batak..
memacu keringat mengejar hasrat
memapah desah dan menggenggam langit
setia adat dan mangembas tortor,
di keheningan..kami bergumam,
kami adalah Putra Putri tanah Batak

Arga do bona ni pinasa
diakka na burju marroha
Sai ingot ma mulak tu huta mulak tu bona ni pinasa..

Senandung lagu itu mengiris kalbu
saat roda zaman mengantar raga kami
dari jalanan berliku di bawah kaki bukit barisan
sementara gulungan ombak
dingin memeluk hati
dan rindu kian mendera
lindap di dada padamu, huta hatubuanhu..

kau mengagumkan, aku rindu..aku rindu..
sedang setiap asaku
‘tak lagi engkau peluk hangat
telah sedingin peluk danau Toba
tak lagi beriak!
pun mata tak lagi mampu melihat
sinarmu yang menggantung di antara singa-singa..
ohhh Tano Batak..

Hanya pada serambi malam
berkisah kami tentang rindu
andai rembulan pun membisikimu
rindu kamibegitu mendudu
pada gemercik ombak yang memecah
batu-batu di tepian Tao Toba
rindu derap kaki-kaki menuruni kapal-kapal
perahu-perahu berlayar lalu lalang
suara-suara dengan banyak bahasa
tanah Batak..
Pelukmu kini terlalu dingin
tapi kami takkan ingin berpaling
lao pe hami marhuta sada
Sai tu pulo hatubuan hami do, masihol hami..

By: Rianty Flora Manurung 


I heared this when I came to Dies Natalis ASUS Politeknik Telkom 2011
Ku ingin puisi ini tidak hanya di kumandangkan di acara itu lalu di lupakan, tapi untuk dikenang dan menjadi suatu  pesan buat semua orang batak di dunia. :)





2 comments: