Pages

Aug 16, 2011

The Reason I love You

I like your smile
I like your vibe
I like your style
But that’s not why I love you.


Lagu itu berkumandang di kantin kantor yang isinya adalah deretan counter makanan dengan antrian yang panjang, tidak hanya antrian di depan counter, tapi meja-meja yang tersedia sepertinya tidak cukup untuk menampung jumlah karyawan di kantor itu. Siang ini kota Jakarta diguyur hujan lebat, hal ini jugalah yang membuat banyak karyawan kantor harus makan di kantin karena tidak bisa keluar kantor untuk makan siang.

"Waahhh.. ngak ada tempat buat letak pantat kah??" Nita melemparkan pandangnya keseluruh penjuru kantin.

"Udah ahh boo.. langsung ngantri aja yukkk..." Alex langsung narik tangan Nita menuju counter makanan yang  jadi tempat favorite mereka.

"Wahyuuu... kamu cari tempat ya.... kita pesen makan dulu.. " gadis itu menepuk bahu teman disebelahnya dan langsung mengikuti Alex. Wahyu hanya mengancungkan jempolnya kearah Nita, sebenarnya dia malas kalau di suruh cari tempat, apa lagi ditempat yang cukup padat seperti ini.

Baru saja ada meja yang akan kosong, karena orang yang disitu akan meninggalkan kantin, langsung saja ada dua orang pria yang  memakai seragam khusus ala bodyguard yang jagain meja itu. Sepertinya itu anak buah big bos, batin Wahyu.

Wahyu langsung cari tempat lain dan beruntunglah dia karena tak jauh dari meja itu memang ada meja kosong. Sambil menunggu teman-temannya, Wahyu membuka BB nya dan membalas BBm yang masuk, dengan wajah yang tersenyum dia menanggapi semua mention yang ada di twitter dan membalas comment-comment facebook, tawa kecil juga keluar dari bibir nya. Dia memang bukan seorang BB maniac, namun tentunya bersenang-senang di BB membuat orang lupa waktu dan lupa diri. Baru saja dia ingin membalas BBM yang masuk, tiba-tiba saja ada suara yang mengejutkan dirinya.

"Buang!!! Aku tidak suka dengan itu, kelihatan menjijikkan." Pria yang duduk di meja di depannya membentak seorang wanita cantik yang berdiri di sampingnya.

"Maaf pak, saya kira bapak suka dengan bihun goreng ini. Soalnya saya dengar bapak suka bihun goreng, makanya sa..."

"Diam!! Pergi bawa makanan busuk ini, dan jangan pernah memberikan saya makanan apa pun!"
Belum selesai bicara wanita yang memakai terusan apricot itu langsung di bentak lagi oleh pria berkacamata itu. Akhirnya wanita itu mengambil kotak makan tadi dan berlari meninggalkan meja itu sambil menahan tangisnya.

Melihat kejadian itu Wahyu tidak dapat berkata apa-apa, dia masih shock dan tidak pernah mengira bahwa laki-laki itu bisa berbuat demikian dan tidak memiliki rasa kasihan terhadap wanita itu. Wahyu masih saja menatap wanita itu berlari sampai dia keluar dari kantin dan tak terlihat lagi.


"Hei.. kamu ngeliatin apa yu?" tegor Nita yang melihat wahyu terus menatap ke arah pintu kantin, sambil meletakkan makanan yang dia bawa di meja.


"OOhh... ehh itu.. tadi ada cewek yang abis di bentak ama tuh orang.." wahyu melirik ke arah pria itu sebagai kode kepada Nita. Kedangan Nita juga dibarenggi dengan Alex yang datang membawa soto ayam pesananan Wahyu dan Nasi rames makanan dia.


"OO.. korban baru lagi? " ujar Alex sambil tersenyum nyinyir dan meletakkan soto pesanan wahyu di depannya dan duduk di samping Wahyu dan mulai meminum jus mangga yang dia bawa.


"Iya lex, aneh ya... masih ngak bosen juga tuh cewek-cewek pada di tolak.." Wahyu memasukkan sambel dan kecap ke dalam sotonya.


"Hahaha... gw aja kalo ngak ada Vian, bakalan ikutan juga kok.."


"Hahahaha.. Parah lu.. gw bilangin Vian yak??"


"Eiitss jangan dong Wahyu sayang... nanti bisa perang dunia ketiga.." Pacar Nita memag terkenal pencemburu, tapi sering ribut hanya karena Nita ngombrol atau nerima telpon dari cowok yang tidak di kenal oleh Vian, maka dari itu semua teman Nita pasti di kenalin ke Vian untuk menghindari pertengkaran antara mereka.


"Ceweknya cantik ndak yu?" tiba-tiba Wahyu dan Nita menghentikan kegiatan makan mereka dan melirik ke arah Alex dengan tatapan aneh?


"Yaa.. gw kan cuma mau belajar suka ma cewek Yu.. Jangan gitu juga ngeliatinnya.. Kan gw malu.." Sadar akan maksud tatapan kedua temannya, wajah Alex jadi memerah.


"Hahaha.. Sumpah gw ngak nyangka lo bisa bilang itu, Lex? Akhirnya..Terimakasih Tuhan akhirnya Kau mengembalikan temanku ke jalan yang benar" Nita menengadahkan kedua tangannya menirukan orang yang sedang berdoa.

Sedangkan ketiganya sedang berbincang-bincang ternyata pria yang di depan mereka, sedari tadi melihat ke arah Wahyu tanpa henti, awalnya wahyu tidak sadar, sampai akhirnya dia merasa risih dan melihat ke arah pria itu. Sadar bahwa Wahyu melihat ke arahnya kembali, tidak membuat pria itu melepaskan pandangannya dari Wahyu. Justru dia malah melipat tangannya dan bersandar di kursinya. Mata di balik kaca mata itu kini memandangnya dengan sinis, Wahyu hanya merasa heran dengan tingkah pria yang berstatus sebagai atasannya itu. Namun melihat sikap angkuh itu malah di balas dengan angkuh lagi oleh Wahyu. Dia juga menatap balik pria itu dengan tatapan sini dan dia malah makan sambil terus menatap pria itu.
Nita dan Alex yang tertawa-tawa menjadi heran dengan tingkah teman mereka, hingga mereka sadar sapa yang sedang di tatap oleh Wahyu.

No comments:

Post a Comment