Dia bilang itu hanyalah bunga tidur. Tapi dia tidak tahu aku menyimpan harapan dalam mimpiku. Aku merasa bahagia dalam mimpiku.
Dia hanya menggaruk kepalanya saat ku katakan aku memimpikannya. Saat aku tunggu responsnya, dia hanya tersenyum dan menjawab bingung.
Keesokan harinya aku bercerita lagi tentang mimpiku. Semalamnya aku bermimpi tentang taman dan anak-anak kecil yang saling berkejaran. Mereka terlihat bahagia dan bebas. Dia bilang, masa kecil kamu kurang bahagia, ya?
Aku tertawa sambil memukul lengannya. Ya, masa kecilku memang tidak seceria masa kecilnya. Kalau masa kecil yang dihabiskan dirumah sakit itu dikatakan indah, maka kau harus menjadi aku.