New Year, New Dreams!

Holla!
I think it's very late for new year posting, but it's better late that not posting anything.

Actually to be honest, I really-really happy to pass 2017 because for me that year a bit stressful.
Don't worry I will not gonna story tell you about that, I just want to finish 2017 with grateful for God grace.

So I wanna tell you about my dreams for 2018. My hope, my dreams, my resolution.


To beginning this year I only have one pray, the same pray like last year. Just this year, I really-really gonna do anything for this pray!

I wanna be a momma, a mother, a mommy, what ever you call her (woman who delivered you to this word). I want God to complete me as a women. I'm really thankful to God for He already give me a little happy family.  But I believe this!

Kejadian 15: 15 jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."

Yap...
Itu janji Allah untuk Abraham dan aku percaya janji yang sama juga berlaku untukku!
Well, aku memang tipe orang yang agak keras kepala terkadang...

Doa itu harus dengan usaha kan ya... Well mengingat badaku yang makin gendatzzzz maka 2018 ini aku memiliki resolusi untuk hidup lebih sehat!

To do that here is my top 3 to-do list:
1. Lari minimal 10 menit sehari
2. Kurangi porsi makan
3. Kurangi cemilan

Faktanya, sudah 3 minggu berlalu di 2018 ini, aku baru sempat lari 2 kali >.<
Alasannya klise, sehabis beres-beres rumah udah ga kuat lagi buat lari T.T
Kurangi porsi makan emang udah kurang dikit sih, tapi  kalo ada cemilannnnn... huahhh aku belum bisa nolak!

Tapi walaupun jatuh bangun, harus tetap di jalankan. Semangat, Yuyu!!

Dan resolusiku yang lain adalah ingin punya bisnis! Karena doaku, ketika aku sudah punya anak aku mau berhenti bekerja dari kantor dan mau fokus sama anak. Berhenti bekerja kantoran karena pertimbangan waktu, tapi bekerja dan menghasilkan uang tetap harus aku lakukan!

Aku kebetulan tumbuh besar di lingkungan dimana wanita itu harus bekerja, karena kalau tidak, kamu akan dipandang sebelah mata oleh keluarga besar. #miris.
Selain itu, rasanya anak itu tidak akan selalu hidup bersama orang tua 24 jam bukan?
Dia akan mulai sekolah, yang akhirnya aku tidak mungkin hidup tanpa aktivitas. :D

Yahhh...
Itulah cerita awal tahunku. Adakah yang merasakan kegalauan yang sama?