Gara-gara dosen aku bilang kalo penjelasan aku tentang Lewin’s force field analysis kurang lengkap, jadinya aku harus cari sono sini deh penjelasan tentang Lewin’s force field analysis, awalnya sih nemu yg bahasa english semua.. tapi untunglah ada yg bahasa indonesiany.. heheh. Berikut liputannya,, ups maksudnya artikelnya.. ^^
FORCE FIELD ANALYSIS (FFA)
Force Field Analysis dikembangkan oleh Lewin (1951) dan digunakan secara meluas untuk menginformasikan pembuatan keputusan, terutama dalam perencanaan dan pelaksanaan program manajemen perubahan dalam organisasi. Analisis ini adalah metoda yang sangat ampuh untuk memperoleh gambaran lengkap yang menyeluruh berbagai kekuatan yang ada dalam isu utama suatu kebijakan, juga untuk memprakirakan sumber dan tingkat kekuatan2 tersebut.
Outline Rinci Proses
FFA paling tepat dikerjakan oleh suatu kelompok kecil yang terdiri dari enam hingga delapan orang, dengan menggunakan flip chart atau overhead transparansi sehingga semua peserta dapat melihat proses pembahasan yang berlangsung. Langkah pertama adalah menyepakati bidang perubahan yang akan dibahas. Bidang perubahan ini dapat ditulis sebagai sasaran kebijakan yang diinginkan atau tujuan. Semua kekuatan yang mendukung adanya perubahan kemudian ditulis dalam kolom di sebelah kiri (mendorong perubahan ke depan), sementara semua kekuatan penentang munculnya perubahan ditulis dalam kolom di sebelah kanan (penghambat perubahan). Kekuatan pendorong dan penghambat ini harus dipilah-pilah menurut tema yang sama, kemudian diberi skor sesuai dengan ‘magnitude’ masing2, mulai dari skor satu (lemah) hingga skor lima (kuat). Skor yang diperoleh bisa jadi tidak seimbang di masing-masing sisi. Hasilnya tampak pada gambar berikut ini:
Langkah berikutnya adalah menetapkan apakah ada yang dapat dilakukan menghadapi kekuatan2 tersebut. Dampak paling signifikan akan dipeoleh dengan cara meningkatkan kekuatan pendukung yang lemah sementara mengurangi kekuatan2 penghambat yang kuat. Namun bisa saja kekuatan2 itu adalah kekuatan2 yang samasekali tidak dalam kendali Anda, sehingga kadangkala akan membantu jika menentukan skor kekuatan2 tsb sesuai dengan derajat pengaruh yang dapat Anda ambil dari mereka. Lihat gambar pada halaman 1:
Selama proses diskusi, diharap akan muncul debat dan dialog diantara peserta kelompok. Ini adalah bagian penting dalam pelatihan, dan diperlukan waktu untuk membahas isu kunci. Temuan dan gagasan bisa muncul terkait dengan hal2 terkait dengan kepedulian, masalah, symptom dan solusi. Semua proses perlu dicatat dan ditelaah bila ada konsensus tentang aksi atau tindakan di waktu yang akan datang. Dalam upaya mempengaruhi kebijakan sasaran utamanya adalah menemukan cara untuk mengurangi kekuatan2 penghambat sekaligus mencari peluang untuk mendapat keuntungan dari kekuatan2 pendorong.
FFA adalah kelanjutan alamiah Problem Tree Analysis yang sering dapat membantu untuk mengidentifikasi tujuan suatu perubahan kebijakan. Langkah berikut setelah FFA adalah Stakeholder Analysis. Dalam Stakeholder Analysis pemangku kepentingan tertentu yang setuju dan yang menentang adanya perubahan dapat diidentifikasi, sekaligus diketahui kekuatan, pengaruh dan kepentingannya.
Contoh yang baik
FFA telah digunakan di berbagai bidang mulai dari PRA dan penelitian sosial hingga untuk penyusunan strategic planning dan perubahan organisasi. Sebagai bagian dari PPA yang disponsori oleh DFID di Bolangir, sebuah distrik yang rentan kekeringan di Orissa Barat, India, sebuah tim fasilitator dari PRAXIS menggunakan berbagai instrumen partisipatoris untuk melakukan suatu studi mengenai profil kemiskinan distrik tersebut. Migrasi musiman merupakan permasalahan serius bagi penduduk pedesaan yang miskin ini, dan kemudian FFA dilakukan bersama sekelompok penduduk desa untuk mempelajari faktor2 penyebab migrasi. Diantara kekuatan2 penghambat migrasi adalah keterikatan emosional penduduk pada desanya dan beban kerja luar biasa selama migrasi. Informasi yang diperoleh dari analisis denagn menggunakan FFA ternyata telah sangat bermanfaat karena mampu mendorong penduduk untuk merancang suatu proyek matapencaharian yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Orissa dengan dukungan DFID di India.
Informasi lebih lanjut
Studi kasus di atas diambil dari: PLA Notes 91999), Issue 36, pp.17-23. IIED, London, dari
www.worldbank.org/participation.PRSP/plna/plan_03604.pdf
Sebuah kasus lainnya menjelaskan penggunaan FFA dalam situasi sebuah sekolah ketika
melakukan prakiraan kemungkinan melakukan perubahan dari metoda bekerja yang terpusat
pada guru menuju metode partisipasi murid yang lebih luas dalam melakukan perencanaan.
Lihat: www.crossroad.to/Quotes/brainwashing/force-field.html
Untuk tulisan asli mengenai Force Field Analysis, lihat Lewin, K.(1951) Field Theory in Social
Science, Harper and Row, New York.
Panduan sederhana step-by step untuk melakukan FFA dapat diperoleh dari:
• www.mindtools.com/forcefld.html untuk contoh2 penggunaan FFA dalam manajemen
• www.psywww.com/mtsite/forcefld.html untuk contoh2 FFA dalam psikologi
• Untuk telaah singkat lihat www.mycoted.com/creativity/techniques/forcefildanal.php
Contoh2 aplikasi FFA dalam berbagai bidang dapat diperoleh dari:
• Manajemen perubahan: www.accel-team.com/techniques/force_field_analysis.html
• Kesehatan (MSH dan UNICEF): http://erc.msh.org/quality/example/example5.cfm
Untuk instrumen melakukan FFA lihat:
http://www.skymark.com/resources/tools/force_field_diagram.asp
No comments:
Post a Comment