Pages

Aug 6, 2018

Resign?



Hai guys,

Saya mau kasi sedikit cerita belakangan ini saya banyak menghabiskan waktu untuk berfikir mengenai "Kapan ya aku resign?"

Bahkan aku pernah melakukan hal yang dulu aku lakukan ketika mau resign dari perusahaan tempat aku bekerja pertama kali. Aku afirmasi di depan gedung kantor itu dan berucap "Aku pasti bakalan ga kerja di sini lagi dan dapatin rejeki yang lebih dari yang sekarang"

Terdengar gila dan bodoh? Ya, tentu saja..
Apalagi tempat kerja saya ini cukup populer dan banyak orang yang ingin kerja di sini.

Lalu kenapa saya mau resign?
Bukan. Bukan karena tempat kerja atau pekerjaan yang tidak bagus, hanya saja ini masalah jarak. Meresa jenuh dengan perjalanan Bekasi-Jakarta setiap hari. Selain itu, jenuh menjadi karyawan.

Terkesan menggelikan, bukan?
Jenuh menjadi karyawan. ???

Puji Tuhan, bisnis kecil yang aku mulai bulan lalu pelan-pelan kasih hal positif, tapi rasanya bila nunggu bisnis itu kasi aku gaji yang sama dengan gaji aku yang sekarang rasanyaaa masihh amat lammaaa.... :(

Tapi aku tetap positive  thinking and mengusahakan hal itu terwujud dalam tahun 2018 ini. Puji Tuhan pembelian bulan ini meningkat dari bulan lalu. Semoga semakin bisa jadi penyalur berkat buat orang lain juga, karena bisnis aku ini melibatkan reseller-reseller saya yang luar biasa.

Teman-teman adakah yang juga berfikir untuk resign?

Beberapa minggu ini saya mencoba cari info tips dan trick untuk mempersiapkan diri bila ingin resign. Saya ga akan kasi sumbernya, tapi saya kasi kesimpulan saya aja ya..

Persiapkan tabungan

Sebagai wanita karir yang biasa punya penghasilan bulanan, pasti kita kalau mau beli apa-apa yang susah. Misal nih mau beli liptick / bedak / HP baru mungkin ga perlu sampe ijin suami karena penghasilan kita cukup untuk membeli itu.
Setelah resign, maka kebebasan seperti ini tidak akan ada lagi. Kamu harus bagi-bagi penghasilan suami untuk kebutuhan primer dan kebetuhan seneng-seneng. Ya kecuali penghasilan suaminya lebih dari cukup buat dipake seneng-seneng juga sih, it's ok.
In my case, I know my husband is also take responsibility to his parents and little brother. Jadi aku perlu siapin tabungan.

Jangan ada Hutang

Ini sih lebih ke versi aku pribadi. Aku masih punya beberapa hutang seperti KPA dan kartu kredit. Ohh.. I wish I can discard all my credit card!
Aku lebih ingin bisa terbebas dari hutang, karena aku ga mau fikiranku terganggu dengan hutang. Bilapun saat resign nanti aku masih punya hutang, let it be hutang untuk keperluan bisnis yang mana cashflow nya masih bisa nutup dari penghasilan bisnisku.

Have a great comunity

Ini salah satu hal yang jadi kekhawatiran aku, kalau udah resign masa cuma di rumah-rumah aja? Bisa kuper dong :(
So ada baiknya mulai cari-cari komunitas baik itu gereja, ataupun komunitas online yang bikin kamu tetep uptodate dan kaya akan informasi.

Tinggalkan perusahaan dengan kesan baik. 

Berikan yang terbaik kapan saja hingga saat resign tiba kamu sudah memberikan yang terbaik.
Menurut aku memberikan yang terbaik bagi perusahaan harus tetap dilakukan walaupun kamu berencana untuk resign. Kenapa? Tohh aku bakalan ninggalin perusahaan ini? 
Masalahnya bukan pada perusahaannya tapi pada dirimu. Kamu akan mendapatkan ilmunya setelah kamu melakukan yang terbaik, kamu akan semakin di upgrade. Ilmu-ilmu itu pasti akan bermanfaat jika kamu sudah resign. Minimal kamu tetap jaga hubungan baik dengan rekan kerja kamu.

Well, aku rasa ini adalah poin-poin yang harus aku persiapkan disamping membuat usaha sampingan aku makin sukses supaya nantinya ku tetap bekerja  hanya saja dari rumah saja. :D

See you on the next post...





No comments:

Post a Comment