Pages

Nov 1, 2014

[Sunday School] Tembok Yerikho

Happy Sunday, kiddoo!!

Hal yang paling aku tunggu-tunggu setiap minggu adalah hari MINGGU, ini beneran! Aku gak bohong apalagi pencitraan. :)

I love my Sunday School kids,,, They don't need me. It's me who need them. A lot!!

Aku butuh mereka buat kasi aku motivasi, aku butuh mereka buat kasih aku sukacita, aku butuh senyum mereka. :)

Hari Minggu itu merupakan hari charger bagiku.. Mengisi ulang semua tenaga yang habis terkuras selama seminggu.. hihihihi

Jadi Minggu ini, kami berencana untuk membuat tembok Yerikho untuk dijadikan aktifitas. Nah, hari sabtu lalu aku dan Ls. Widya janjian di gereja untuk membangun tembok yang bisa bisa di runtuhkan oleh sangkakala dan setelah dikelilingi selama 7 hari dan 14 kali keliling.

Awalnya kami berdua memang tidak ada ide mau bikin tembok seperti apa. Coba googling juga nemunya tembok yang super wahhh.. dimana untuk bikin tembok itu butuh effort dan dana yang buayakk hahaha..

Alhasil setelah ngubek-ngubek sisa-sisa aktifitas dan tumpukan benda-benda yang sepertinya tidak berguna tapi Puji Tuhan selalu ada yang bisa dimanfaatkan.. hahahha..

Setelah kardus gagal menggugah jiwa kreatifku dan Widya, yang mana sebenarnya aku dan Widya juga tidak terlalu kreatif. Tapi karena yang dibutuhkan dipelayanan itu adalah kemauan bukan kemampuan, kami berusaha tetap berfikir positif. :)

Akhirnya bermodalkan kertas HVS warna warni dan juga kertas karton, kami membangun tembok Yerikho kami :)

Tembok Yerikho tampak depan dan samping

Dengan menggunakan (aku lupa nama material ini apa) tapi semacam bahan plastik yang biasa dipakai untuk menempel foto dan di pajang di gereja. Kami menggunakan 8 untuk 2 tembok Yerikho. Kami menyatukan bahan tersebut menggunakan isolasi, sederhana karena bakalan dihancurkan lagi.
Tembok Yerikho tampak belakang
Kemudian untuk menambah kesan tembok, kami menempeli si tembok, dengan batu bata dari kertas karton. Mungkin kedepannya kalian bisa memilih paduan warna yang lebih menarik ya.. Karena buatan kami adalah buatan yang dadakan.. :)

Tali penarik
Nah, jangan lupa menambahkan tali penarik yang berguna untuk menghancurkan si tembok. Sebenarnya itu bukan menghancurkan sih.. Hanya menarik si tembok jatuh dari meja.. hahahha.. Tapi karena temboknya bisa dilipat (karena digabungkan dengan selotip), jadi kesannya tembok itu hancur.. Untunglah anak-anak sekolah mingguku tersayang tetap menganggap itu hancur, bukannya di isengi oleh para laoshe nya hahaha..

Sangkakala minimalis dan hemat
Nah, karena si tembok Yerikho hancur karena tiupan sangkakala, alhasil kami membuat sangkakala dari sisa kertas aktifitas, bahkan kami mebuatnya dari sisa-sisa kertas kebaktian yang sering kali tidak dibawa pulang oleh jemaat. (Memanfaatkan sampah sih sebenarnya).

Uniknya walaupun sangkakala itu tidak berbunyi kalau di tiup, aku meminta adik-adik sekolah minggu untuk membunyikan mulut mereka.. Aku minta mereka mempraktekkan bunyi "Tut,, tutt..tutt" seperti bunyi kereta api.. hahaha..

Tapi aku senang melihat antusiasme mereka meniup sangkakala dan mengelilingi tembok Yerikho.. :) 

No comments:

Post a Comment