Pages

Nov 25, 2014

[15 November 2014] IT Man Crews goes to...

Juara III AMB
So, kisah masquerade dari IT lantai 17 berlanjut hingga ke AMB (Astra Mencari Bakat), dengan semua kerja keras dan pengorbanan weekend harus ke Sunter, akhirnya tim IT MAN SEXY mendapat juara III... :)

Harapannya sih juara 1, tapi apadaya.. yang juara satu adalah penyanyi yang udah sering ikut audisi.. Siapa yang berani melawan..?? hahaha

Menjadi juara tiga memberi kami keuntungan senilai 15 juta yang mana setelah di potong sana dan di tambah biaya-biaya lain dari kantor, total ada 17 juta. Dengan biaya inilah kami ber 17 orang berangkat ke pangandaran. Tepatnya 17 yang berangkat dan 5 orang lainnya memilih cash.

Nov 5, 2014

Lingkaran Setan vs Lingkaran Kebaikan

Kalian pasti tau kan istilah "Lingkaran Setan"?

Aku menjadi sangat familiar dengan istilah ini ketika aku di SMA, tinggal tiga tahun di SMA yang punya sistem "Lingkaran Setan"

Aku bukan tipe orang yang menentang sistem kekerasan di dunia pendidikan, khususnya asrama. Senioritas, hukuman, dll, bagiku itu semua ada maksud baiknya. Karena prinsipku adalah dunia bisa memperlakukanmu buruk, tapi sudah menjadi keputusanmu untuk meresponi perlakuan tersebut dengan positif atau tidak.

Bagi saya, keputusannya adalah positif. Sempat itu membuat watak saya menjadi negatif. Kurang menghargai lingkungan saya, memiliki sifat angkuh. Tapi, syukur kepada Allah, dia tidak pernah meninggalkan aku seperti itu.


Menurut wiki, lingkaran setan adalah keadaan atau masalah yang seolah-olah tidak berujung pangkal, sulit dicari penyelesaiannya dan terus memperburuk keadaan.
Prilaku buruk senior ke adik kelasnya adalah sikap yang diturunkan dari senior sebelum dia, jika ditelusuri tentunya akan berpangkan pada sistem pertama kali, tapi apa gunanya menelusuri masa lalu? Bukankah lebih baik menghentikan lingkaran setan itu? Tapi seberapa banyak orang yang mau berbesar hati dan tidak mau melanjutkan 'kekerasan' yang dulu diterimanya kepada adik kelasnya?

Aku salut dengan beberapa teman aku yang cukup berbesar hati tidak melakukan hal tersebut. Well, aku adalah orang yang melakukan hal yang sama untuk adik kelasku. Hahahaha..

Tapi kali ini aku mau bercerita tentang lingkaran kebaikan.
Kebaikan itu ibarat sebuah lingkaran. Jika kita memulai sebuah lingkaran dari suatu titik maka ujung dari lingkaran itu adalah titik awalnya. Demikian pula dengan kebaikan jika kita memulai sebuah kebaikan, maka ujung dari kebaikan itu akan kembali pada diri kita sendiri.

Aku teringat dengan video lingkaran kebaikan yang pernah aku tonton di sekolah minggu, sama seperti kutipan diatas, kebaikan itu kembali kepada seseorang yang telah memulainya. Tapi itu bila dilihat sebagai satu lingkaran. Bagaimana kalau kita melihat sebagai buanyaaakkk lingkaran?

Contoh sederhana, sahabatku bernama Putri, aku teringat akan nasehatnya (kebaikannya) pada suatu malam, Sejak saat itu kata-kata itu bertumbuh di hatiku, tapi tidak cukup sampai disitu. Akupun meneruskan kata-kata itu pada sahabatku yang lain, Hilde. Hildepun meneruskan pada rekannya yang lain.

Lalu kapan kebaikan itu kembali lagi pada Putri? Ketika Putri punya problem yang berbeda, sementara aku punya nasehat (kebaikan) lain untuknya ataupun ketika Hilde memberikan kesaksiannya pada Putri. 

Kami bertiga adalah lingkaran kecil suatu kebaikan. Yang tanpa aku sadari, ternyata lingkaran kecil ini mulai melebar. Aku punya lingkaranku sendiri, rekan-rekan kerjaku, rekan-rekan sepelayananku. 

Aku tidak berbicara menganai kebaikan dari sisi memberi sesuatu atau tidak berbuat jahat. Kebaikan seperti itu untuk level anak sekolah minggu. Di usia seperti sekarang, kebaikan itu bersifat lebih dari sekedar meminjamkan barang, membantu seseorang membawa barangnya, dsb. Aku mau menulis tentang doa, dukungan, nasehat, perhatian, dll.
Apapun yang terjadi di masa lalu kita tidak terjadi secara kebetulan tetapi supaya kita dapat memulihkan orang lain yang mengalami seperti kita.
And it really happened. Ketika seseorang sahabat (selain yang dilingkaran kecilku yang berisi Putri n Hilde), bercerita tentang kisah hidupnya, yang sepertinya baru saja selesai aku jalanin, aku bisa membagikannya pengalamanku, dan mendukungnya melalui perkataan dan doa. Ini adalah bagian memperluas lingkaran kebaikan tadi.

Satu hal yang aku perhatikan, bahwa di dunia ini selain sidik jari yang bersifat unik, jalan hidup manusia juga unik kok. Hal itu yang membuatku makin kagum sama Tuhan Yesus. Itu surga punya hard disk seberapa besar ya? Sampai-sampai bisa menampung kisah jalan hidup manusia yang bermiliar-miliaran jumlahnya ini?

Setiap sahabat yang bercerita tentang masalah hidupnya, aku seperti berkaca sambil belajar. Maksudnya aku seperti melihat diriku yang lain di dalam dirinya dan aku belajar dari caranya mengambil keputusan. Aku mengambil yang positif dari dia. Hal yang positif yang aku ambil itu tidak mengurangi bagian dia. Dia juga makin bertambah kok. :)

Mungkin ini yang dinamakan kehebatan komunitas. Komunitas yang baik akan menjadikanmu makin baik. Aku bersyukur karena Tuhan selalu mendekatkanku dengan komunitas yang baik. 

Aku teringat seorang teman yang dengar keras mengatakan padaku, "Lu ikutan sekolah minggu, tapi lo menjauhkan diri lo dari persekutuan (di kantor)". Kalau kalian ketemu sama orang yang nasehatin aku barusan, kalian pasti akan memandangnya sebelah mata. Tapi sejak saat itu, aku tidak menghindarkan diriku dari persekutuan. Bukankah ini sekali lagi adalah lingkaran kebaikan yang lain?

Coba bayangkan ada banyak lingkaran kebaikan dalam satu kertas, semakin banyak lingkaran tersebut semakin rapat lingkarannya dan tidak menutup kemungkinan lingkaran yang satu menimpa lingkaran yang lain. Kebaikan dari satu lingkaran akan mempengaruhi lingkaran yang lain. Komunitas yang satu akan memberi pengaruh pada komunitas lain. 

Bersyukurlah jika saat ini kamu sudah memiliki komunitas mu. Memiliki lingkar kebaikan kecilmu. Atau bilapun belum, mari dimulai. 
Aku kembali diingatkan oleh Putri bahwa kita adalah saksi Kristus.. :)






Nov 3, 2014

[QUOTE] Focus On The Purpose


"He cuts off every branch in me that bears no fruit, while every branch that does bear fruit he prunes so that it will be even more fruitful” (John 15:2, NIV)

In life, we all go through a pruning process. God will prune our lives so that we can bear much fruit. To “prune” means something is cut away, something is removed. In other words, maybe a good friend that you counted on moved to another city. Maybe a business shut down that you were connected to, or a relationship went a different direction.
Friend, God knows what you need in your life in order to grow and flourish. Sometimes when things happen that we don’t understand, we have to just trust that He is working behind the scenes preparing you for increase, preparing you to go to another level. Don’t put a question mark where God has placed a period.

When you’re going through transition, don’t get bitter. Don’t get down and think it’s the end. Don’t start thinking that you’re a failure. Have the attitude, “God, I let this go knowing that it was only temporary provision, and what You have in my future will be greater than what I’m letting go of.” If you will accept the change and stay in faith, God will open new doors. He will bring new opportunities, new friendships, and take you to another level of His glory!

Nov 2, 2014

When God say: NO

What will you do, if the answer is 'NO'?

Jadi beberapa minggu lalu, ada kejadian di sekolah minggu yang bikin aku sulit tidur. Semua berawal dari kisah anak sekolah minggu yang aku kasihi dan yang menurut aku paling lucu.

Namanya Stefan, anak ini menarik karena dia mirip banget sama anak ibu kosan. Cakep. hahahaha

Jadi si penyuka brokoli ini, pada hari itu mengeluh karena teman-temannya mengeluh. #eh
Jadi kisahnya ketika laoshe-nya bertanya kepada anak-anak, apa yang membuat mereka mengeluh?
Kemudia anak-anak mulai berceloteh panjang kali lebar kali tinggi... 

  1. Gak dibolehin main
  2. Adek gangguin main
  3. Kakak gak kasih pinjem mainan.
  4. .....
Sementara mereka terus berbicara, Stefan yang kebetulan duduk paling belakang, berteriak.. (walaupun teriaknya kalah dengan suara anak-anak lainnya yang masih mengeluh, tapi aku dan salah satu GSM lainnya mendengar)
"Mereka tidak bisa bersyukur punya saudara. Aku pengen punya adek, tapi gak punya."

#deg... Antara mau nangis atau peluk anak ini. 
Ternyata aku dan dia bukan hanya sama-sama penyuka brokoli, tapi kami sama-sama rindu punya saudara kandung.

GSM yang mendengar keluhan Stefan dengan sabar bertanya,
GSM: "Stefan udah doa?"
S: "Udah laoshe... Tapi belum dikasi"
GSM: "Stefan sabar dan terus berdoa"

Jujur, aku gak berani buat memberi nasehat itu. Karena aku berfikir, bagaimana menjelaskan pada anak ini kalau tekadang jawaban doa itu adalah "TIDAK"
Bagaimana kalau Tuhan memang menggariskan jalan kehidupan sebagai anak tunggal untuknya?

Aku teringat akan doa-doa yang aku panjatkan ketika aku duduk dan berdoa bersama ibuku untuk memohon diberikan adik laki-laki. Sejak aku berusia 3 atau 4 tahun, hingga aku kelas tiga SD, aku selalu mendoakan hal itu. Bahkan setiap hari ketika aku SD, yang kebetulan aku sekolah di sekolah Katolik yang memiliki gereja katedral yang besar, aku berdoa dan berlutut di ruangan doa.

Sayangnya, jawabnya adalah tidak. Saat itu aku belar sesuatu di bangku SD. Aku lupa apa nama pelajaran itu, yang pasti aku tahu bahwa jika seseorang mengidap penyakit diabetes, maka sudah tentu anaknya pun akan mengidap penyakit yang sama. 

Ketika aku berusia delapan tahun, ayahku dinyatakan mengidap penyakit itu. Untukku yang masih berusia dibawah 10 tahun, hal itu tidak membuatku menangis. Tapi yang aku tahu sejak itu, aku tidak mau punya adik yang akan mengalami kesulitan karena dia mengidap penyakit seperti Papa. Dan akupun berhenti berdoa memohon adik pada Tuhan. Aku pun tidak pernah berdoa meminta kesembuhan Papa pada Tuhan. Entahlah.. mungkin saat itu aku tahu kalau penyakit itu memang tidak bisa sembuh. 

Itu adalah pertama kalinya doaku dijawab TIDAK oleh Tuhan. Kalau aku daftarkan doa-doa ku yang jawabannya TIDAK, maka kau akan bosan membacanya.

Tapi pelajaran yang aku dapatkan dari kisah anak sekolah minggu adalah ketika jawaban Tuhan adalah tidak, dia juga menyiapkan hatiku untuk menerima jawaban itu.

Sama seperti saat ini, aku sedang mendoakan sesuatu hal selama satu bulan lalu yaitu Oktober. Dan Tuhan menjawab TIDAK. Sakit sih... Banget malah. Tapi Puji Tuhan, air mataku tidak menetes sedikitpun. Aku bersyukur, karena jawaban dari Tuhan itu segera datang. :)

Tadi malam pun, setelah aku tahu jawabannya TIDAK, aku teringat satu lagu favorite aku ketika aku menjadi anggota padus, bahkan sampai sekarang!
S'rahkan khawatirmu padaNYA
S'rahkan s'gala bebanmu di kakiNYA
Bila engkau merasa bimbang dan kecewa.
S'rahkanlah khawatirmu padaNYA
Ku s'rahkan khawatirku padaMU
Satu hal yang aku syukuri, ternyata banyak teman-temanku yang memberikanku dukungan. Bahkan ketika jawaban doa itu TIDAK, aku punya sahabat-sahabat yang memberikanku kekuatan dan juga doa. Ini berkat mereka juga, aku bisa tetap berdiri dan tersenyum... 


Terimakasih Tuhan Yesus yang paling manis..
Kau menunjukkan padaku cinta yang lain, yang bertaburan di mana-mana..
Terimakasih karena mencintaku sedemikian rupa, walaupun aku sering kali jatuh dalam dosa, bahkan aku bisa saja dikatakan tidak layak menerima cintaMu.

Love you martubi-tubi oh Yesusku

Nov 1, 2014

[Sunday School] Tembok Yerikho

Happy Sunday, kiddoo!!

Hal yang paling aku tunggu-tunggu setiap minggu adalah hari MINGGU, ini beneran! Aku gak bohong apalagi pencitraan. :)

I love my Sunday School kids,,, They don't need me. It's me who need them. A lot!!

Aku butuh mereka buat kasi aku motivasi, aku butuh mereka buat kasih aku sukacita, aku butuh senyum mereka. :)

Hari Minggu itu merupakan hari charger bagiku.. Mengisi ulang semua tenaga yang habis terkuras selama seminggu.. hihihihi

Jadi Minggu ini, kami berencana untuk membuat tembok Yerikho untuk dijadikan aktifitas. Nah, hari sabtu lalu aku dan Ls. Widya janjian di gereja untuk membangun tembok yang bisa bisa di runtuhkan oleh sangkakala dan setelah dikelilingi selama 7 hari dan 14 kali keliling.

Awalnya kami berdua memang tidak ada ide mau bikin tembok seperti apa. Coba googling juga nemunya tembok yang super wahhh.. dimana untuk bikin tembok itu butuh effort dan dana yang buayakk hahaha..

Alhasil setelah ngubek-ngubek sisa-sisa aktifitas dan tumpukan benda-benda yang sepertinya tidak berguna tapi Puji Tuhan selalu ada yang bisa dimanfaatkan.. hahahha..

Setelah kardus gagal menggugah jiwa kreatifku dan Widya, yang mana sebenarnya aku dan Widya juga tidak terlalu kreatif. Tapi karena yang dibutuhkan dipelayanan itu adalah kemauan bukan kemampuan, kami berusaha tetap berfikir positif. :)

Akhirnya bermodalkan kertas HVS warna warni dan juga kertas karton, kami membangun tembok Yerikho kami :)

Tembok Yerikho tampak depan dan samping

Dengan menggunakan (aku lupa nama material ini apa) tapi semacam bahan plastik yang biasa dipakai untuk menempel foto dan di pajang di gereja. Kami menggunakan 8 untuk 2 tembok Yerikho. Kami menyatukan bahan tersebut menggunakan isolasi, sederhana karena bakalan dihancurkan lagi.
Tembok Yerikho tampak belakang
Kemudian untuk menambah kesan tembok, kami menempeli si tembok, dengan batu bata dari kertas karton. Mungkin kedepannya kalian bisa memilih paduan warna yang lebih menarik ya.. Karena buatan kami adalah buatan yang dadakan.. :)

Tali penarik
Nah, jangan lupa menambahkan tali penarik yang berguna untuk menghancurkan si tembok. Sebenarnya itu bukan menghancurkan sih.. Hanya menarik si tembok jatuh dari meja.. hahahha.. Tapi karena temboknya bisa dilipat (karena digabungkan dengan selotip), jadi kesannya tembok itu hancur.. Untunglah anak-anak sekolah mingguku tersayang tetap menganggap itu hancur, bukannya di isengi oleh para laoshe nya hahaha..

Sangkakala minimalis dan hemat
Nah, karena si tembok Yerikho hancur karena tiupan sangkakala, alhasil kami membuat sangkakala dari sisa kertas aktifitas, bahkan kami mebuatnya dari sisa-sisa kertas kebaktian yang sering kali tidak dibawa pulang oleh jemaat. (Memanfaatkan sampah sih sebenarnya).

Uniknya walaupun sangkakala itu tidak berbunyi kalau di tiup, aku meminta adik-adik sekolah minggu untuk membunyikan mulut mereka.. Aku minta mereka mempraktekkan bunyi "Tut,, tutt..tutt" seperti bunyi kereta api.. hahaha..

Tapi aku senang melihat antusiasme mereka meniup sangkakala dan mengelilingi tembok Yerikho.. :)